GENAPNYA BERBAGAI NUBUATAN TENTANG
ALMASIH YANG DIJANJIKAN
Sebelum masuk pada pokok bahasan – yakni apakah
nubuatan tentang Almasih al-Mau’ud (Almasih yang dijanjikan)
telah tergenapkan dalam diri pendiri Jamaah Ahmadiyah atau belum sebagaimana
yang beliau klaim – mula-mula saya akan menjelaskan bagaimana konsep Almasih
dan bagaimana kedatangan Almasih tersebut semestinya dipahami.
Pemahaman yang benar terhadap dua konsep ini
merupakan prasyarat untuk mengaplikasikan berbagai nubuatan tentang Almasih
dengan cara yang cerdas dan logis.
Keyakinan Tentang Sosok Juru Selamat
(Reformer) Akhir Zaman
Kami menjumpai bahwa semua agama memiliki nubuatan
tentang akan datangnya sosok rohaniah yang istimewa di akhir zaman. Umat Hindu
tengah menunggu-nunggu datangnya Neha Kalank Avatar, yang telah dinubuatkan
dalam kitab suci mereka. Orang-orang Kristen menunggu kedatangan kembali
Almasih mereka; Pengikut agama Islam sedang menunggu kedatangan Imam Mahdi dan
Nabi Isa; Pengikut Zoroaster meyakini Mesio Darbahme akan datang. Sang Budha
juga menubuatkan bahwa beliau akan datang kembali, dan Guru Baba Nanak juga
menubuatkan munculnya seorang Reformer besar. Seandainya kedatangan para nabi
di masa datang sudah tertutup, bagaimana mungkin semua orang bersepakat pada
satu fakta tunggal bahwa akan datang seorang Tokoh Yang Dijanjikan di akhir
zaman.
Akan tetapi jika semua nubuatan ini benar adanya
seperti itu dan tergenapi, maka akan terjadi suatu perseteruan antara tiap-tiap
yang mengaku sebagai perwujudan nubuatan itu, masing-masing akan mengajak orang
lain kepada golongannya, sehingga hal ini tidak lain akan menimbulkan suatu
kekacauan, kebingungan dan perseteruan. Dengan demikian, yang akan terjadi,
justru bertentangan dengan apa yang harapkan, yaitu terwujudnya sebuah era
dimana kedamaian mencapai puncaknya.
Di satu sisi, adanya kesamaan tanda-tanda dalam
nubuatan-nubuatan tentang sosok yang dijanjikan tersebut menunjukkan bahwa hal
tersebut tidak mungkin palsu, dan di sisi lain, tugas yang diberikan pada para
sosok yang dijanjikan tersebut mustahil terwujud dalam waktu bersamaan dimana
semua Juru Selamat yang ditunggu-tunggu akan mewujudkan kemenangan agama mereka
masing-masing unggul atas semua yang lain.
Selama dua abad terakhir ini, manusia telah
berkembang begitu pesat menuju kesatuan maksud dan tujuan, dan semua
perkembangan yang terjadi telah menyebabkan adanya hubungan yang dekat antara
golongan-golongan yang berbeda-beda satu sama lain, hal-hal ini secara sangat
kuat mengindikasikan bahwa Almasih di akhir zaman nanti, akan mengejawantah
dalam satu orang dengan beragam tugas, dan wujud tersebut dengan perantaraan
kekuatan rohaninya akan menghimpun orang-orang dari semua agama kedalam satu
naungan, dan membimbing semua bangsa di dunia menuju jalan yang benar.
Nabi Isa bin Maryam as Sebagai
Almasih Umat Yahudi
Islam pun memiliki pemahaman bahwa Yesus Kristus
(Nabi Isa as) adalah Almasih bagi umat Yahudi,
seorang Nabi Allah, sehingga pertanyaan yang muncul adalah, apa yang menjadi
ciri khusus dari Almasih yang nampak dalam kehidupannya, dan faktor apa
yang menempatkan ia pada kedudukan yang berbeda dibanding dengan Nabi-Nabi Bani
Israel lainnya?
Sangat jelas dari Alkitab bahwa sebelum zaman Nabi
Isa, umat Yahudi telah diberikan izin untuk melakukan pembalasan dengan
kekuatan dan mereka berhak untuk itu. Tindakan pembalasan dan pembelaan diri
dengan cara pedang dibalas pedang telah diizinkan kepada semua Nabi Bani Israel
sebelum kedatangan Nabi Isa as, sedemikian jauhnya sehingga izin untuk
pembelaan diri tersebut telah berubah menjadi sarana menimpakan kekejaman
terhadap orang lain. Tujuan sebenarnya dari yang sekedar melakukan tindak
pembalasan telah benar-benar bergeser dari makna dan signifikansinya; dan agama
Yahudi benar-benar telah melibatkan diri dalam tindak kekejaman, kebengisan dan
kedegilan. Orang-orang Yahudi lebih jauh lagi menolak untuk patuh pada otoritas
Tuhan dan Taurat, malah sebaliknya menerima otoritas pemimpin agama mereka, tak
peduli betapapun salahnya apa yang mereka katakan. Agama tersebut telah
kehilangan spiritualitasnya dan lebih berbentuk ritual semata.
Jadi, kedatangan Almasih merupakan obat bagi
penyakit hati yang telah mengeras dan keji serta solusi bagi sikap pengingkaran
kepada perintah Allah yang secara perlahan telah merasuk ke dalam agama Yahudi.
Inilah penyakit umat Yahudi yang belum disembuhkan oleh para nabi sebelumnya.
Nabi Daud dan Nabi Sulaiman juga telah diizinkan untuk melindungi hak-hak
mereka dengan mengangkat pedang dan mereka bahkan nampak sebagai pelaku agresi
alih-alih membela diri. Inilah sebabnya, mengapa dunia menganggap orang-orang
Yahudi sebagai agresor, tak terkecuali nabi-nabi mereka; dan kedatangan Almasih
bertujuan untuk meluruskan kesalahpahaman ini.
Hak-hak yang telah dianugerahkan oleh Kitab Taurat
tetap berlaku kepada para pengikut Nabi Isa as, namun
demikian beliau menitikberatkan bahwa demi untuk kepentingan agama, demi
membela Taurat dan Nabi Musa, kita harus siap sedia mempersembahkan pengorbanan
dan menjauhkan diri dari penggunaan kekerasan dalam rangka mempertahankan
hak-hak. Oleh karena itu, sebuah revolusi besar telah terjadi dalam agama
Yahudi.
Sekarang pedang itu telah berada ditangan musuh,
pelanggaran kini telah beralih ke pihak mereka, kekejaman telah tertanam pada
mereka, berbagai agresi kini telah menjadi praktek mereka; dan orang-orang
beriman benar-benar dibuat tidak berdaya. Mereka tak memiliki pilihan lain
selain harus menanggung berbagai macam pengorbanan, baik pengorbanan harta
ataupun jiwa mereka. Inilah konsep Ke-Almasihan yang sebenarnya.
Bila kita mempelajari sejarah agama Yahudi dan
Nabi-nabinya secara menyeluruh konsep ini akan nampak dengan jelas dan inilah
yang membedakan sosok Almasih dari Nabi Nabi Bani Israel lainnya. Akan tetapi,
sejarah pengorbanan dan ketidakberdayaan ini dalam menghadapi musuh yang sangat
kuat, serta tanpa dilengkapi sarana kemenangan yang memadai – jelas telah
memperlihatkan kepada kita suatu kemenangan luar biasa yang berhasil diraih
oleh kaum yang lemah lagi tak berdaya melawan pihak yang sangat berkuasa,
inilah yang dimaksud ‘Almasih’ itu.
Nabi Musa yang merupakan pembawa dan pendiri syariat
Yahudi, sejak saat itu muncullah tuduhan terhadap beliau. Tuduhan tersebut
adalah bahwa beliau bukan sosok yang rasional dan beliau cenderung meraih
kemenangan melalui cara kekerasan dan penindasan. Tuduhan ini terus berlangsung
dari zaman Nabi Musa as sampai pada masa Nabi Isa as.
Agama Yahudi selanjutnya dipandang sebagai agama kekerasan dan tersebar melalui
kekerasan. Lalu, bagaimana Nabi Isa asmembantah tuduhan ini dan
membuktikan bahwa tuduhan tersebut semuanya tidak berdasar?
Nabi Isa as harus mengubah
seluruh konsep agama Yahudi dengan mengalihkan pedang tersebut ke tangan musuh,
dan tidak memberikan pilihan kepada para pengikutnya selain mempersembahkan
pengorbanan dan kepasrahan pada penganiayaan dengan tanpa kekerasan. Jika
kekuatan pedang mendapatkan kemenangan di masa awal dan setelahnya
ketidakberdayaan yang menjadi pemenang, bila ketidakberdayaan telah berhasil
menaklukkan orang-orang tak bertuhan yang menghunus pedang, Bukti apakah ini?
Ini membuktikan bahwa inilah keindahan dan kekuatan
risalah Tuhan, dan pertolongan Allah lah yang telah menganugerahkan kemenangan
akhir. Inilah yang dimaksud Almasih.
Almasih Akhir Zaman
Fenomena yang sama persis telah berulang di masa
kita, Rasulullah saw adalah pembawa syariat sebagaimana
halnya Nabi Musa as. Menurut Kitab Suci Al Quran, beliu saw adalah
serupa dengan Nabi Musa as:
“Sesungguhnya, Kami telah mengirimkan
kepada kamu seorang rasul, yang menjadi saksi atasmu, sebagaimana Kami telah
mengirimkan seorang rasul kepada Firaun” (73:16)
Ayat ini sebenarnya mengacu pada nubuatan di dalam
Alkitab,
“Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi
mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh
firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang
Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang
akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut
pertanggungjawaban.” (Ulangan 18:18-19)
Semata-mata untuk menegakkan kebebasan beragama,
Rasulullah saw telah diizinkan untuk membela diri beliau
disebabkan penganiayaan terhadap beliau dan para sahabat telah sedemikian rupa
melampaui batas. Begitu beliau mulai mengangkat senjata, tuduhan yang sama yang
telah dilemparkan kepada Nabi Musa as dilontarkan juga
kepada Beliau saw. Musuh-musuh beliau menuduh bahwa Islam
adalah agama barbar dimana kunci penyebaran dan keberhasilan Islam menurut
mereka adalah pedang dan bukan melalui risalahnya. Pedang telah
dihubung-hubungkan dengan proses penyebaran Islam, dan Islam beserta para pengikutnya
telah dicap sebagai kaum yang sarat dengan kekerasan.
Sayangnya, kesalahpahaman ini justru didukung
sendiri oleh para pemikir terkenal Islam masa kini yang menyatakan bahwa selama
Rasulullah saw bergantung pada argumen dan kekuatan rohaniah, beliau tidak
berhasil menyebarkan Islam di Arabia. Dan secara keliru mereka mengatakan bahwa
orang-orang Arab tersebut baru menerima Islam pada saat Rasulullah saw telah
mengangkat pedang dan memaksa mereka untuk menerima risalah beliau saw.
Jika Tuhan telah membersihkan Nabi Musa dari tuduhan
serupa, tidak mungkin Tuhan tidak membela Nabi Muhammad sawyang
lebih mulia di sisi-Nya? Sebagaimana Nabi Isa as sebagai
Almasih memiliki hubungan erat dengan risalah Nabi Musa asmaka
Almasih yang ditahbiskan untuk pengikut Rasulullah saw juga
akan membawa revolusi yang sama. Sebuah revolusi yang mengandung arti bahwa
meskipun mereka tidak menggunakan kekerasan tetapi mereka akhirnya yang akan
menang. Penganiayaan yang harus mereka pikul, tidak akan membuat mereka lemah
melainkan malah membuat mereka lebih kuat. Itulah fenomena Almasih Pertama yang
akan diulang kembali oleh Almasih Kedua, dan ini adalah fenomena yang sama
dimana Muslim Ahmadiyah saat ini tengah melewatinya. Seratus tahun pertama dari
sejarah Ahmadiyah telah nampak persis seperti seratus tahun pertama Agama
Kristen, dan setelah setiap penganiayaan demi penganiayaan kami tumbuh semakin
kuat, serta berpengaruh lebih kuat lagi. Bukannya menyusut, Ahmadiyah malah
dianugerahi peningkatan dalam hal jumlah dan kekayaan. Inilah fenomena Almasih.
Penganiayaan tidak mengakibatkan kerugian bagi mereka sebaliknya malah membawa
kebaikan.
Ini adalah cara bagaimana kita membela Nabi Muhammad saw dan
Islam. Melalui pengorbanan dan darah kita. Pada masa awal Islam, Al-Qur’an
dengan ajarannya-lah yang menang, bukan pedang; di masa sekarang ini
orang-orang beralih menggunakan pedang, dan Al-Qur’an nampak seakan-akan tak
berdaya. Akan tetapi, rasionalitas dan keindahan Al-Qur’an memberikan
kemenangan di setiap peperangan, dan Islam yang murni menguasai arena saat ini.
Ini adalah fenomena sejati Almasih dan persamaannya nampak sangat jelas. Lebih
dari itu, Nabi Muhammad saw telah menubuatkan bahwa
Almasih akan muncul di awal abad keempat belas Islam. Nabi Isa telah datang
pada awal abad empat belas setelah Musa as. Dan pendiri
Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad muncul pada awal abad keempat belas Islam
(setelah Rasulullah saw. terj). Nabi Isa as menyatakan
bahwa beliau tidak datang untuk mengubah syariat Musa as. “Janganlah
kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para
nabi… (Matius 3:17) Demikian pula Nabi Muhammad sawdatang untuk
menyempurnakannya dalam hal esensi dan prakteknya.
Nabi Muhammad saw juga
menubuatkan bahwa para pengikut beliau di zaman Almasih nanti kondisinya akan
memiliki kesamaan seperti Yahudi di zaman kedatangan Almasih mereka (Nabi Isa).
Beliau saw menggambarkan kesamaan tersebut layaknya
seperti sepatu kiri dan kanan. Mereka akan menderita penyakit yang sama dan
hati yang membatu. Maka, jika mereka menderita penyakit yang sama, maka obatnya
pun haruslah sama, yaitu Almasih. Seorang Almasih harus muncul untuk membawa
mereka kembali dari sekedar ritual menuju spiritual, dari agresi kepada korban
agresi.
Nabi Isa as muncul di masa
Kekaisaran Romawi, dan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad muncul di India, negara yang
berada dibawah kekuasaan Inggris pada waktu itu. Winston Churchill sendiri
mengakui bahwa Kerajaan Inggris tidak lebih dari perpanjangan dari Kekaisaran
Romawi. Kaum Muslim di India dibanding dengan Kerajaan Inggris sama tak
berartinya orang-orang Yahudi pada masa Kekaisaran Romawi tatkala Almasih
Pertama muncul. Pada saat itu timbul pertentangan antara Nabi Isa dan
ulama-ulama Yahudi. Dalam upaya mengalahkan Almasih, orang-orang Yahudi
memperkarakan Nabi Isa ke pengadilan Romawi dengan tuduhan palsu dan
menuntut agar beliau dijatuhi hukuman. Mereka menuduh bahwa beliau bersikap
tidak setia kepada pemerintah dan berupaya mengangkat dirinya sebagai raja.
Upaya yang sama juga telah dilakukan untuk menentang Almasih Kedua, yakni
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, namun beliau dinyatakan tak bersalah dan dibebaskan
oleh hakim Inggris sebagaimana Nabi Isa as oleh Pilatus,
Hakim penguasa Romawi.
Teori tentang keselamatan umat manusia, berkisar
pada konsep Almasih Yang Dijanjikan, misalnya orang Kristen percaya bahwa masa
keemasan (golden era) umat manusia tidak akan tercapai sampai Almasih
Yang Dijanjikan muncul. Dan dalam konteks ini, mereka menunggu-nunggu
kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya. Mereka menanti-nantikan era baru
dimana umat manusia akan dikumpulkan di bawah satu bendera dan akan berhimpun
di bawah seruan Kristus sebagai satu jamaah. Hal ini telah menjadi impian
mereka selama sembilan belas abad. Begitu juga umat Islam memegang kepercayaan
yang sama. Mereka juga meyakini bahwa keselamatan umat manusia berkisar pada
turunnya Nabi Isa untuk kedua kali. Keduanya percaya bahwa Nabi Isa secara
fisik telah naik ke langit dan akan turun kembali dari langit di akhir zaman.
Perbedaannya hanya terletak pada kenyataan bahwa orang-orang Kristen percaya
pada Ketuhanan Yesus sedangkan orang-orang Islam menerimanya hanya sebagai
seorang nabi dan utusan Tuhan. Kami juga percaya pada kemunculan kembali Nabi
Isa, tetapi dalam cara pandang yang berbeda.
Corak Kedatangan Almasih di Akhir Zaman
Nubuatan tentang kembalinya seorang Nabi adalah sebuah
elemen umum diantara banyak agama. Budha, Krishna, Confusius dll telah
dinubuatkan kedatangannya kembali. Setiap kali nubuatan tersebut dibuat, hal
itu selalu dipahami secara keliru oleh orang-orang yang kepada mereka
kedatangan kedua kali itu akan terjadi. Sehingga mengakibatkan suatu kenyataan
bahwa orang-orang terus mencari ke arah yang sangat berbeda dari mana ia akan
muncul, dan akhirnya mereka gagal mengenali kedatangannya.
Bukankah ini telah terjadi ini terjadi di zaman Nabi
Isa? Bukankah orang Yahudi menanti-nantikan kedatangan Elia (Nabi Ilyas,
pent) dari langit dan juga kedatangan Almasih sebagai seorang raja duniawi?
Benar, Yesus memang datang sebagai Almasih itu, tetapi tak seorangpun
menyaksikan Nabi Elia turun dari surga sebelum kedatangan Yesus.
Inilah yang menjadi keberatan utama orang-orang
Yahudi. Mereka memperolok-olokkan para pengikut Yesus dengan mengatakan, “Tentu
saja kami akan percaya pada Almasih Anda, tetapi pertama-tama perlihatkanlah,
mana Elia?” Jawaban atas ejekan tersebut dapat dibaca dalam Perjanjian Baru:
Yohanes Pembaptis adalah Elia yang disebut-sebut akan turun dari langit itu,
percaya atau tidak kembali pada diri anda masing-masing. Ini adalah fenomena
yang berulang di seluruh dunia setiap kali seorang reformer suatu agama
dikatakan akan datang.
Sang Reformer, tidaklah turun dari atas langit,
melainkan selalu dilahirkan dari seorang manusia biasa yang dianggap paling
rendah di negeri itu. Orang-orang dari belahan dunia lain tidak memahami bahwa
seorang Reformer atau utusan dari Tuhan bisa muncul dengan cara seperti itu.
Sebaliknya, mereka terus saja mengharap-harap ia akan turun dari langit. Namun,
tiada orang semacam itu atau nabi yang pernah muncul kembali, turun dari
langit, meskipun banyak yang telah beranggapan ia naik ke langit. Keyakinan
kami adalah apa yang belum pernah terjadi sebelumnya tidak akan pernah terjadi
di masa depan. Sayangnya manusia kembali terjerumus ke dalam kesalahan yang sama,
dan fenomena keagamaan ini kembali mengemuka, persis seperti yang telah terjadi
sebelumnya.
Menurut pandangan kami, kemunculan agung yang sama
telah terulang dalam pribadi Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad. Seandainya
kemunculan Almasih Kedua terjadi dengan cara yang lain, tentunya seluruh
tujuan agama akan hilang sirna. Jika seseorang muncul dalam jasad kasarnya
dengan cara agung semacam itu sehingga setiap orang mau tidak mau harus beriman
kepadanya, sebagaimana munculnya matahari, bagaimana mungkin umat akan
direformasi. Manusia tidak akan mencapai perubahan nilai apapun. Bila fenomena
reformasi tidak dipahami dengan benar, maka anda tidak bisa diharapkan akan
memahami bagaimana dan dimana semestinya menantikan sosok Reformer itu.
Fenomena reformasi (tajdid) biasanya diawali
dengan adanya penganiayaan. Sebentuk tembok penghalang berupa penyiksaan,
penindasan dan tuntutan-tuntutan selalu diciptakan mengepung sosok Pembaharu
itu, dan setiap kali orang-orang berupaya menyeberangi tembok itu, mereka harus
menanggung perlakuan yang kejam. Bahkan ada yang terpaksa harus kehilangan
istri dan karib kerabat dalam proses tersebut. Begitu hal itu terjadi, artinya,
separuh dari perjuangan telah dimenangkan. Ingin bertemu dengan Tuhan
sementara diri bergelimang dosa dan tidak memahami nilai-nilai agama yang
benar; ingin bertemu dengan Tuhan tetapi tidak mau bekerja keras dan tidak mau
berkorban, adalah upaya sia-sia. Untuk bergerak ke arah Tuhan seseorang harus
siap memikul penderitaan demi meraih Tuhan, cara itu yang akan menyucikan
jiwanya, dan hanya jiwa yang suci saja yang dapat berjumpa dengan Tuhannya.
Karena itu, manusia harus meraih kondisi ini, supaya mampu memikul tanggung
jawab keagamaan, dan perkara ini adalah bagian yang sangat sulit diterima oleh
masyarakat yang jauh dari agama.
Jika manusia dengan sukarela menerima fenomena ini,
maka mereka akan diselamatkan, jika tidak bisa, maka mereka akan hancur.
Berbagai peradaban masa lalu yang menjadi ilustrasi kebenaran fenomena ini.
Pompei, Kerajaan Romawi, Peradaban Maya Amerika Selatan adalah bukti-bukti
nyata. Bangsa-bangsa selalu mengalami kehancuran manakala mereka tengah berada
dalam masa-masa penuh kemewahan dan bukan pada masa-masa mereka.
Tiada belas kasih bagi Kaum Nabi Nuh dan Firaun,
tatkala mereka menolak Utusan Allah. Pelajarilah sejarah bangsa Yahudi, dan
saksikanlah kehancuran mereka yang ditimpakan oleh Kekaisaran Romawi tatkala
mereka tidak mengindahkan peringatan dari Almasih mereka. Jika meninjau kembali
sejarah masa lalu, sedemikian mudah dan menjadi tempat bersama untuk
menyaksikan betapa bodohnya mereka yang telah mengabaikan hal yang sangat
pasti. Namun, bila anda mengandaikan diri anda sendiri kembali kepada periode
tersebut anda akan mulai memahami apa yang terjadi pada orang-orang ketika seorang
utusan itu muncul. Mereka menginginkan agar utusan Allah itu tunduk kepada
nilai-nilai, pandangan dan doktrin yang ada pada mereka. Mereka tidak menyangka
bahwa sosok Utusan tersebut akan muncul dari kalangan mereka sendiri, dan
mengesampingkan masyarakat dan menganggapnya sama sekali tersesat dan tidak
berguna; mereka tidak pernah menyangka bahwa sosok Utusan itu akan berkata
kepada mereka bahwa mereka harus melakukan perubahan diri, atau kalau tidak,
mereka akan mengalami kehancuran.
Fenomena ini selalu terjadi, dan pendiri Jamaah
kami, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad benar-benar melewati situasi semacam ini. Para
Reformer selalu muncul dari orang-orang yang dipandang rendah oleh peradaban
besar, dan pada tahun 1889, ketika pondasi gerakan Ahmadiyah diletakkan oleh
pendirinya, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, inilah klaimnya, dan persis
seperti itulah bagaimana ia diperlakukan oleh Kerajaan Inggris, rakyat India
dan umat Islam. Mereka semua mengolok-olok beliau, seorang yang lahir di sebuah
desa kecil, dua belas mil dari bibit peradaban yang terdekat, tanpa jalur
kereta api ataupun kantor telegraf. Sebuah desa terbelakang, kecil dan
terpencil.
Terdengar sebuah suara dan menyeru bahwa
Tuhan telah menunjukku, dalam nama Isa, agar aku memanggil seluruh dunia menuju
persatuan yang telah dinanti-nantikan selama berabad-abad, baik oleh Kaum
Muslim maupun Kristen.
Beliau bersabda:
“Saya tahu bahwa saya akan ditolak,
namun mereka yang benar-benar berdiri diatas nilai-nilai agama, dan telah
diutus oleh Allah, dialah yang pada akhirnya akan menang.”
Demikianlah beliau membuat nubuatan, di
tengah-tengah penolakan terhadap beliau, bahwa jamaahnya akan tersebar ke
seluruh dunia, dan tidak akan ada satupun negara di dunia dimana pesannya tidak
akan sampai. Dari satu orang, sendiri dan dikucilkan, dari sebuah desa
terpencil di India, gerakan ini sekarang telah mencapai bilangan puluhan juta
dan telah didirikan di 184 negara. (Sekarang sudah di 209 negara, Pent.)
Nubuatan Kedatangan Almasih kedua Kali
di Akhir Zaman menurut Alkitab
- Penganiayaan
Terhadap umat Almasih di Akhir Zaman
Menurut Alkitab, Nabi Isa sendiri, membenarkan kedua
konsep ini, baik tentang Mesiah maupun pembaruan (reformasi). Nabi Isa
ditanya apa tanda-tanda kedatangan Almasih yang dijanjikan. Beliau menjawab
bahwa akan banyak muncul Kristus palsu, akan ada terjadi banyak peperangan dan
rumor tentang peperangan, penyakit pes dan gempa bumi (Matius 24: 4, 5, 7).
Beliau kemudian menggambarkan bagaimana orang-orang yang menerima Almasih yang
kedua akan diperlakukan.
”Pada waktu itu kamu akan diserahkan
untuk disiksa, dan mereka akan membunuhmu dan kalian akan dibenci semua bangsa
oleh karena nama-Ku. (Matius 24:9)
Lagi dalam kitab lain beliau menggambarkan bagaimana
nasib mereka yang menerima ’dia yang datang atas namanya.
“Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan
ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan
penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan
penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang
tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa
orang di antara kamu akan dibunuh. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh
karena nama-Ku.Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang.
“(Lukas 21:12, 16,17,18)
Betapa jelas dan menakutkan deskripsi yang
disampaikan oleh Nabi Isa tentang pengikut Almasih di akhir zaman. Mereka bakal
menderita penganiayaan, dikhianati oleh keluarga mereka sendiri, dibunuh,
disiksa, dipenjara dan diperlakukan dengan cara yang sangat kejam. Namun
kekejaman itu sama sekali tidak akan menghalangi kemajuan gerakan ini,
sebagaimana yang Nabi Isa sabdakan: ”Tetapi tak sehelaipun rambut akan hilang
dari kepalamu.”
Keadaan ini persis sekali dengan keadaan bagaimana
Ahmadiyah telah diperlakukan, akan tetapi Ahmadiyah terus mendapatkan kekuatan
dan pengikut yang semakin bertambah. Sebagai contoh, orang pertama yang baiat
ke dalam Ahmadiyah dari Afganistan telah dirajam sampai mati karena tidak mau
mengingkari risalah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, sama seperti halnya para
pengikut Kristen awal telah disyahidkan. Pada bulan April 1984, Pakistan
menerbitkan ordonansi yang memidanakan anggota Ahmadiyah jika mereka menyebut
diri sebagai Muslim; atau mendirikan shalat, atau berperilaku sebagaimana
halnya seorang Muslim. Hukuman yang ditetapkan adalah berupa denda tak terbatas
dan tiga tahun penjara.
Banyak masjid yang telah dihancurkan, disegel dan
dirusak. Ratusan orang telah dipenjarakan dan puluhan orang telah dibunuh.
Untuk mendapatkan visa ke luar negeri, pada bagian formulir harus
ditandatangani satu pernyataan pengingkaran terhadap kebenaran Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad. Pemerintah Arab Saudi telah menolak memberi izin bagi Ahmadi
untuk menunaikan ibadah haji. Di Pakistan kami tidak diperbolehkan memakamkan
jenazah dengan cara yang layak. Di sebagian besar negara-negara Muslim, kami
dilarang untuk berdakwah. Mengapa hal itu terjadi? Hanya karena kami menyatakan
bahwa Allah Taala telah memberkati kembali umat manusia dengan seorang Utusan,
yang datang dalam nama Isa as, yang mengajarkan perdamaian dan
cinta kepada semua orang dan tidak menaruh kebencian kepada siapapun.
Penganiayaan ini, bagaimanapun bukannya tanpa manfaat, gerakan ini telah
menyebar lebih cepat dibandingkan masa-masa sebelumnya dalam sejarah.
- Almasih
Berdakwah dengan Hikmah
Pendiri Jamaah kami, Hadhrat Masih Mau’ud,
menyerukan umat Islam agar meletakkan pedang dan meninggalkan kekerasan,
sebaliknya beliau menyerukan untuk menyebarkan dan membela Islam dengan
cara-cara yang logis, melalui argumentasi yang cerdas dan penuh cinta kasih.
Sekali lagi Nabi Isa as menjelaskan kepada kita bahwa
Sosok yang Dijanjikan itu akan menggunakan metode ini untuk mengajak manusia.
“Sebab Aku sendiri akan memberikan
kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah
lawan-lawanmu.” (Lukas 21:15)
Betapa gamblangnya deskripsi dari metode yang
digunakan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad untuk menyebarkan Islam. Semasa
hidupnya, beliau telah menulis delapan puluh empat buku, dan telah menantang
secara terbuka semua penentang-penentang beliau agar menulis karya-karya
seindah karya tulis beliau. Para penentang tak berani menerima tantangan ini,
bahkan iming-iming hadiah uang pun tidak berhasil menggoda mereka.
- Nubuatan
Tentang Banyaknya Kehancuran di Akhir Zaman
lagi, Nabi Isa menyatakan:
“..dan semua bangsa di bumi akan
meratap” (Matius 24:30)
Disini Nabi Isa as menyajikan
bukti nyata bahwa Almasih Yang Dijanjikan tidak akan setuju dengan
pemikiran-pemikiran kontemporer dan ia tidak akan mendukung kelompok manapun,
baik agama ataupun politik. Melalui kebijaksanaannya dan seruan kepada umat
manusia agar mereka mereformasi diri atau jika tidak mereka akan menderita
kehancuran, akan menimbulkan kegelisahan dan kekhawatiran dikalangan
bangsa-bangsa. Begitu juga Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad mengkritisi semua agama,
dengan memperlihatkan kepada mereka bahwa dalam beberapa hal mereka telah rusak
dan menjauh dari kebenaran. Bacalah tulisan beliau sendiri dimana beliau
memperingatkan manusia akan nasibnya bila ia mengabaikan peringatan dari
Almasih.
“Sebuah tanda akan muncul dalam beberapa
hari lagi, ia akan mencengkeram negeri, kota dan padang rumput. Orang-orang
akan dicengkeram dalam gelombang kemurkaan Ilahi, begitu mendadaknya sehingga
seorang yang tidak berpakaian tidak akan memiliki waktu untuk memakai cawatnya.
Dengan tiba-tiba gempa bumi yang dahsyat akan mengguncang manusia, pohon-pohon,
batu-batu dan lautan. Dalam sekejap mata bumi akan kacau-balau dan darah
mengalir bagaikan air pasang. Mereka yang pada malam hari memakai pakaian putih
seperti melati akan bangun dengan pakaian berkabung seolah dibalut warna merah.
Manusia dan hewan-hewan akan keluar dari jiwa mereka, sedang merpati dan burung
bulbul akan lupa nyanyian mereka. Saat itu akan menjadi sangat berat dimana para
musafir dan orang orang dalam perjalanan akan tersesat dalam kebingungan. Air
dari sungai-sungai gunung akan mengalir memerah darah orang mati laksana anggur
merah. Manusia baik yang tinggi maupun rendah akan mengejang dalam ketakutan
dan Tsar sendiri pada saat itu akan berada pada keadaan yang menyedihkan. Tanda
Ilahi tersebut akan menjadi contoh kengerian. Langit akan menyerang dengan
pedang terhunus. Janganlah terburu-buru menolak hal ini, wahai orang bodoh,
karena dari penggenapan inilah kebenaranku bergantung. Ini adalah nubuatan
berdasarkan wahyu Ilahi dan pasti akan tergenapi, tunggulah barang sejenak
dalam sikap seorang yang beriman dan sabar. Wahyu Ilahi telah berulang kali
menyebut kata gempa dalam keadaan ini, tetapi saya tidak dapat mengatakan dengan
pasti bahwa yang terjadi adalah gempa bumi sesungguhnya tetapi beberapa bencana
yang mengerikan yang belum pernah dilihat sebelumnya, yang akan membawa kepada
kehancuran jiwa dan harta benda. Jika orang-orang tidak secara terbuka
memperbaiki cara hidup mereka, dan jika tanda-tanda luar biasa ini tidak
muncul, saya dalam hal ini akan terbukti palsu.” 1905
Sejarah telah menjadi saksi bagaimana nubuatan
mengerikan ini telah terbukti. Sembilan tahun setelah nubuatan ini, dunia
menyaksikan kerusakan dahsyat akibat Perang Dunia Pertama. Enam puluh lima juta
tentara dikerahkan ke dalam kancah militer dan sepuluh juta orang tewas.
Seluruh penduduk dunia menanggung derita akibat wabah kelaparan, penyakit dan
kehilangan tempat tinggal. Kerugian harta benda diperkirakan mencapai dua ratus
miliar dolar. Tsar turun tahta pada tahun 1917 dan dibunuh secara brutal tak
lama setelah itu.
Kita akan lihat bukti lebih lanjut untuk mendukung
konsep Almasih dan konsep reformasi (tajdid) ini ketika Nabi Isa as memberikan
indikasi yang jelas bahwa Almasih Yang Dijanjikan akan menjadi seorang yang
datang dalam namanya.
“Dan Aku berkata kepadamu: Mulai
sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: Diberkatilah
Dia yang datang dalam nama Tuhan!” (Matius 23:39)
- Tanda-tanda
dari Langit.
Nubuatan lain dibuat oleh Almasih Pertama, Nabi Isa,
yang telah genap pada masa hidup Hadhrat Ahmad.
“Segera sesudah siksaan pada masa itu,
matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan
berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. (Matius 24:29)
Abad yang lalu bertaburan komet, hujan meteror, dan
gerhana. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad lahir pada tahun 1835 dan wafat tahun 1908.
Tahun-tahun itu, seperti yang akan kita lihat, aktifitas astronomi antara 1833
dan 1910, dan tahun kelahirannya dan kewafatannya ditandai dengan tanda-tanda
samawi.
Komet Bielids pertama kali ditemukan pada tahun
1772. Pada tahun 1832, komet ini melewati bumi dengan jarak yang sangat dekat.
Pada tahun 1845 komet ini teramati pecah menjadi dua, dan pada masa kembalinya
yang diperkirakan pada tahun 1866 komet itu tidak ditemukan. Hujan meteor dari
komet ini teramati pada tahun 1830, 1838, dan tahun 1885. 39.546 meteor nampak
dalam empat jam. Sejak tahun 1899, sangat sedikit hujan meteor dari komet ini
yang teramati. Antara tahun 1866-1867, komet Leonid menyebabkan hujan meteor
paling spektakuler di zaman modern. Komet besar pada tahun 1882, salah satu
yang paling terang di zaman modern dengan jarak tiga juta mil dari matahari.
Komet pada tahun 1843 memiliki ekor sepanjang 200 juta mil.
Komet Haley muncul pada tahun 1835 dan selanjutnya
pada tahun 1910. Komet Holmes muncul pada 1899 dan memiliki diameter lebih dari
satu juta mil. Komet besar lainnya muncul pada tahun 1861 yang dapat dilihat di
siang hari. Komet Morehouse pada tahun 1908 menunjukkan variasi yang paling
cepat dalam kemunculannya yang dari hari ke hari tidak dianggap sebagai komet
yang sama. Pada bulan Juni 1908 jatuh meteorit terbesar yang tercatat dalam
sejarah terjadi di Siberia. Kehancuran yang disebabkannya masih bisa dilihat
sampai hari ini. Apa yang disebutkan diatas adalah daftar komet dan tahun
dimana mereka muncul paling dekat dengan matahari.
- Tempat
Munculnya Almasih Yang Dijanjikan
Mengenai tempat munculnya Almasih Yang Dijanjikan,
Nabi Isa as menyatakan:
“Sebab sama seperti kilat memancar dari
sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak
kedatangan Anak Manusia. (Matius 24:27)
Nabi Isa berada di Yerusalem ketika beliau
menyampaikan nubuatan ini, dan Qadian India, tempat kelahiran Hazrat Mirza
Ghulam Ahmad berada di sebelah Timur Yerusalem. Alkitab memberikan makna khusus
ke arah timur di banyak tempat.
“Sungguh, kemuliaan Allah Israel datang
dari sebelah timur.” (Yeh 43:2).
“Datanglah orang-orang majus dari Timur
ke Yerusalem.” (Mat. 2:1),
“Bintang yang mereka lihat di Timur itu
mendahului mereka..”(Mat 2:9),
“Dan aku melihat seorang malaikat lain
muncul dari tempat matahari terbit.” (Wah 7:2)
Dalam istilah Alkitab, timur merepresentasikan
cahaya Allah, bimbingan dan kebijaksanaan Tuhan dan itu adalah pesan yang
Hazrat Mirza Ghulam Ahmad bawa untuk manusia.
- Nubuatan
tentang Peperangan dan Kapitalisme
Dalam Matius ayat 24 Nabi Isa as juga
menyatakan:
“Dan karena makin bertambahnya
kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.” (Mat 24:12)
Hazrat Mirza Ghulam Ahmad lahir ke dunia di
tengah-tengah dunia yang penuh perbudakan, kekejaman, pelanggaran hukum, dan
pemusnahan ras. Dunia pada masa itu adalah ketika kapitalisme berada pada titik
yang paling buruk, dan terjadinya revolusi industri. Bahkan anak anak tidak
luput dari kekejaman dan eksploitasinya. Selanjutnya Nabi Isa as menjelaskan:
“Kamu akan mendengar deru perang atau
kabar kabar tentang perang.” (Mat 24:6)
Berikut ini adalah sebagian daftar peperangan yang
tercatat dalam sejarah selama abad terakhir.
- Peperangan
antara Cina dan Inggris, dan berhenti dengan lepasnya Hongkong ke tangan
Inggris dan perjanjian ditandatangani pada 1842.
- Perang
Crimean, Inggris, Perancis dan Turki melawan Rusia pada tahun 1854
- Pemberontakan
Seopy 1857-1858
- Perancis
dan Italia berperang melawan Austria 1859
- Perang
Sipil Amerika Serikat, 1861-1865
- Perang
Franco Prusia 1870-1871
- Perang
Rusia Turki 1877-1878
- China
dan Jepang 1890-1900
- Turki
dan Yunani 1890-1900
- Invasi
terhadap Cina oleh semua kekuatan besar pada tahun 1890 sampai 1900
- Perang
Boar 1890-1900
- Perang
tahun 1812 antara Kanada dan Amerika Serikat.
- Kemunculan
Almasih Palsu
Tanda lain dari kedatangan Almasih adalah akan
banyak Almasih palsu yang muncul, dan di masa Hazrat Mirza Ghulam Ahmad
terdapat beberapa pengakuan dalam hal tersebut.
Nubuatan dari berbagai Kitab Suci lain
Nubuatan dari berbagai Kitab Suci lain mengenai
munculnya sosok Reformer besar di akhir zaman akan disebutkan dibawah ini.
Guru Baba Banak yang merupakan seorang yang sangat
saleh dan suci yang menerima wahyu dari Allah. Kata-katanya dicatat dan
disimpan dalam Kitab Suci agama Sikh. Kita menemukan pernyataan beliau:
“Pemerintahan Dinasti Mogul akan
berlangsung antara 1578-1897 di Era Bikram, kemudian seorang Reformer akan
muncul.” (Jaham Sakhi dari Bhai Bala h.272)
“Akan datang suatu masa di akhir zaman
ketika orang bertindak tidak berdasarkan kitab suci mereka dan tidak lagi
melaksanakan puasa atau ibadah, Jogi, Sanyansi, Barhamcharvi dan Brahmin akan
dianggap sebagai Guru. Kemudian seorang guru sempurna akan menghancurkan mereka
semua. Demikianlah ketetapan surga yang pasti akan terjadi.” (Janam Sakhi h.
527)
Guru Nanak juga menubuatkan bahwa ia akan menjadi
seorang Muslim, yang benar dan lurus, dan ia akan datang dari Batala dekat
distrik Gurdaspur dan ia akan berasal dari suku Mogul (Janam Sakhi h. 234, 251,
dan 452)
Kesamaan antara nubuatan Guru Nanak dan Nabi Isa
yang ditemukan dalam Perjanjian Baru adalah sangat jelas. Mereka menunjukkan
lokasi umum yang sama dari kedatangannya dan keduanya sepakat bahwa ia akan
menjadi seorang yang sangat bijaksana. Masa kedatangannya juga sama, dan semua
nubuatan ini telah digenapi oleh Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian.
Nubuatan Al-Qur’an Tentang Almasih Yang
Dijanjikan
Al-Qur’an, kitab suci yang setiap Muslim meyakininya
sebagai Firman Allah yang diwahyukan, juga menyebutkan beberapa nubuatan
tentang sosok Reformer di akhir zaman.
“Dan ingatlah ketika Isa Ibnu
Maryam berkata, “Hai, Bani Israil, sesungguhnya aku Rasul Allah kepadamu
membenarkan apa yang ada sebelumku yaitu Taurat, dan memberi khabar suka
tentang seorang rasul yang datang sesudahku namanya Ahmad.” Maka tatkala ia
datang kepada mereka dengan bukti-bukti jelas, mereka berkata, “Ini adalah
sihir yang nyata.” Dan, siapakah yang lebih aniaya daripada orang-orang yang
mengada-adakan dusta terhadap Allah, padahal ia diajak kepada Islam? Dan Allah
tidak akan memberi petunjuk kepada kaum yang aniaya. Mereka berkehendak
memadamkan Cahaya Allah dengan mulut mereka, tetapi Allah akan menyempurnakan
Cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai. Dia-lah Yang mengirimkan
Rasul-Nya dengan petunjuk dan dengan agama yang benar supaya Dia memenangkannya
di atas semua agama, walaupun orang musyrik tidak menyukai.” (Q.S 61: 7-10)
Ayat-ayat ini menubuatkan utusan yang akan datang,
yang akan menghilangkan semua kesalahan dan kekeliruan yang telah merebak ke
semua agama, hingga menjadikannya unggul. Sebagai catatan mereka yang disebut
‘musyrik’ disini adalah orang Kristen, sehingga ayat-ayat ini menyiratkan bahwa
sosok utusan ini akan muncul ketika agama Kristen berada pada puncaknya, dan
akan nampak ajarannya sangat merusak. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad memulai misi
beliau ketika Kerajaan Inggris sedang menguasai dunia, dan para misionaris
Kristen memiliki dana dan sumber daya tak terbatas. Beliau datang menghancurkan
doktrin Kristen dengan membuktikan bahwa Yesus selamat dari penyaliban dan
dimakamkan di Kashmir.
“Dia-lah Yang telah membangkitkan di
tengah-tengah bangsa yang buta huruf seorang rasul dari antara mereka,
yang membacakan kepada mereka Tanda-tanda-Nya, dan mensucikan mereka, dan
mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah, walaupun sebelumnya mereka berada
dalam kesesatan yang nyata. Dan, Dia akan membangkitkannya pada kaum lain dari
antara mereka, yang belum bertemu dengan mereka. Dan, Dia-lah Yang Maha
Perkasa, Maha bijaksana.” (62:3-4)
Seorang sahabat meriwayatkan:
‘Pada suatu hari kami sedang duduk-duduk
bersama Nabi Besar Muhammad Saw ketika Surah Al-Jumu’ah diturunkan. Saya
bertanya kepada Nabi Muhammad saw: Siapakah orang yang
disebut dalam kalimat ‘dan dari antara mereka yang belum bertemu dengan
mereka?” – Salman al-Farsi sedang duduk diantara kami. Setelah saya
berulang-ulang mengajukan pertanyaan itu, Nabi Besar Muhammad saw
meletakkan tangan beliau pada Salman Al-Farisi dan bersabda: “Bila iman telah
terbang ke Bintang Tsuraya, seorang lelaki dari mereka ini pasti akan
mengambilnya kembali.” (Bukhari)
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang dari
keturunan Persia, dan dengan membuktikan Islam lebih unggul diatas semua agama
dan dengan menghapus interpolasi yang telah merasuk ke dalam Islam selama
berabad-abad, beliau telah menegakkan kembali ajaran Islam yang benar dan telah
menyelamatkan Islam, yang secara kiasan, beliau telah mengambil kembali iman
dari bintang Tsuraya.
“Maka datang dari bagian terjauh kota
itu seorang laki-laki dengan berlari-lari; ia berkata, “Hai kaumku, ikutilah
para rasul itu. Ikutilah mereka yang tidak meminta upah dari kamu dan mereka
yang telah mendapat petunjuk.” (36:21-22)
‘Bagian terjauh dari kota’ menandakan tempat yang
jauh dari pusat Islam. Kata ‘berlari’ menunjukkan bahwa orang ini akan bekerja
untuk Islam tanpa lelah, dan ‘mengikuti Rasul’ maksudnya bahwa ia tidak akan
membawa pesan baru, melainkan hanya akan menghidupkan kembali pesan tersebut
yang sudah diberikan kepada umat manusia. Yaitu pesan Islam. Sekali lagi kehidupan
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah refleksi dari ayat-ayat ini.
Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari
Rasulullah saw telah
menubuatkan tentang Imam Mahdi dengan menjelaskan bahwa akan banyak muncul
pengakuan-pengakuan palsu seputar Imam Mahdi, dan Imam Mahdi akan datang dari
antara umat Islam. Hanya satu yang akan menjadi Imam Mahdi, yaitu ia yang
menjadi pengikut sejati Rasulullah saw. Untuk mendukung
kebenaran klaimnya, dua tanda samawi akan nampak. Tanda-tanda itu adalah berupa
terjadinya gerhana matahari dan bulan di bulan Ramadhan. Gerhana bulan
akan terjadi pada awal pertama dari kemungkinan terjadinya gerhana, tanggal 13,
dan matahari akan terjadi pada hari kedua kemungkinan terjadinya gerhana.
Nubuatan ini tergenapi dengan cara ini.
Pada tahun 1890 Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad
menyatakan kepada dunia bahwa beliau adalah Almasih Yang Dijanjikan dan Mahdi;
beliau telah datang untuk menggenapi nubuatan-nubuatan Alkitab dan Al-Qur’an.
Gerhana bulan dan matahari telah terjadi persis seperti yang diperkirakan yaitu
pada tahun 1894 di belahan bumi timur dan pada tahun 1895 di belahan barat.
Nubuatan ini juga disebutkan di dalam Alkitab.
“Segera sesudah siksaan pada masa itu,
matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan
berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. (Mat 24:29)
Rasulullah saw juga membuat beberapa pernyataan
mengenai identitas Imam Mahdi. Beliau bersabda:
- Namanya
akan menyerupai nama Rasulullah saw
- Dia
keturunan Persia dan memiliki hubungan keturunan dengan Rasulullah saw
- Dia
akan datang dari timur Damaskus
- Dia
akan berkulit gelap, tidak putih atau hitam, memiliki mata tajam, rambut
lembut dan jenggot yang panjang
- Dia
akan menderita dua penyakit
- Dia
akan menerima wahyu Ilahi
- Lama
misinya adalah 40 tahun
- Dia
akan didukung oleh tanda-tanda samawi
- Dia
akan memiliki dua misi, untuk mereformasi umat Islam dan untuk menunjukkan
kepalsuan dari doktrin-doktrin lainnya
- Dia
akan menegakkan kembali khilafah
Semua pernyataan itu cocok dengan Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad. Kemungkinan satu orang memenuhi ciri ini dan pada saat yang
bersama ia terbukti palsu adalah 1 berbanding 10 berpangkat 20.
Tanda-Tanda dari Weda
Mempelajari agama-agama dari India kita akan
menjumpai Shri Krishna, dari semua tokoh spiritual India, ia merupakan suatu
kebenaran yang terbesar. Tak satupun dari Resi Vedi dan Avatar bisa menyamainya
dalam hal keagungan dan kemuliaan. Krishna menerima cahayanya dari langit,
membersihkan Aryavarta dari segala dosa dan membimbing semua umatnya ke jalan
yang benar. Rasulullah saw pernah bersabda. “Di India,
telah ada seorang nabi dengan kulit kehitaman, ia dipanggil Kahin.” Kita
membaca dalam Bhagavad Gita:
“Setiap kali ada pembusukan karma, wahai
Bharata, dan akan ada peningkatan dan pengagung-agungan kejahatan, maka saya
sendiri akan datang, untuk menyebarkan kebaikan, dan untuk menghancurkan para
pelaku kejahatan dan demi tugas menegakkan kebenaran. Saya lahir dari zaman ke
zaman.” (Gita 4:7-8)
Zaman telah berlalu sejak pernyataan ini dibuat oleh
Krishna. Dunia kerapkali digoncang oleh kerusakan, dan hanya satu orang yang
telah mengklaim mewakili kedatangannya kedua kali (yaitu Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad). Zaman sekarang ini dari segala sisi telah diakui sebagai zaman
kegelapan spiritual dan kekafiran, tepatnya disebut sebagai Kalyuga. Jika
Krishna bakal datang kembali, masa sekaranglah masa yang paling tepat untuk
kedatangannya. Masa ketika Krishna datang lagi yang dalam Kitab Suci Hindu
disebut sebagai zaman Kalyuga. Maha Rishi Vuyas menyebutkan sejumlah besar
tanda-tanda dalam Gita untuk mengenali Kalyuga.
“Akan terjadi kerusakan secara bertahap
dalam kebenaran dan iman, peradaban dan kebudayaan, kesalehan dan kesucian,
usia dan kekuatan. Orang-orang akan berpostur pendek, dan umurnya rata rata
hanya 30 tahun saja. Orang kaya akan dipandang dengan penuh penghormatan dan
penghargaan, dan orang miskin akan dianggap najis dan terkucilkan. Brahmana
hanya tanda yang menjadi rangkaian kesucian-Nya, seperti sanyase, jubah
kulit leopardnya. Para terpelajar dan bodoh akan mengaku sebagai orang suci
bijaksana dan akan menyampaikan khutbah dari mimbar-mimbar yang tinggi. Dengan
memelihara rambut panjang dan kuku pada tubuh mereka, orang-orang akan menjadi
Wahatura. Sadhus akan meninggalkan kehidupan hutan dan akan kembali ke kota dan
menikmati perzinahan. Sejumlah besar orang akan menjadi ateis dan akan
berpaling dari menyembah satu Tuhan yang benar. Tempat-tempat ibadah tidak akan
dikunjungi lagi dan akan sunyi sepi, dan toko-toko anggur dan kedai-kedai
minuman akan banyak dikunjungi. Orang-orang meskipun miskin tetapi akan larut
dalam kesenangan-kesenangan sensual. Gaya rambut yang beraneka ragam akan
dianggap sebagai tanda kecantikan. Perempuan dengan wajah yang tak tertutup
akan berjalan-jalan di pasar-pasar bagaikan pelacur. Gadis-gadis berusia
delapan tahun sudah menjadi ibu. Anak-anak akan memanggil orang tua
mereka bodoh. Hasil dari lahan akan menjadi sedikit, curah hujan sedikit dan
telat. Sungai-sungai akan berbelok dari alirannya. Para penguasa akan menindas
dan memusnahkan rakyat mereka. Dalam Kalyuga, raja-raja akan duduk di atas
tahta Inggris, Turki Jepang dan Cina. Ini adalah masa ketika Shri Jishkalan
Avtar akan muncul di panggung dunia. Tapi seperti halnya Nasi Bhagat, ia akan
dibangkitkan dari suatu tempat yang tidak akan sesuai dengan harapan orang Hindu,
oleh karena itu para pengamat superfisial, tak akan berhasil mengenalinya.”
Abad ke 19 telah menjadi saksi, untuk pertama
kalinya, aliran sungai berubah, karena revolusi industri menghasilkan mesin
yang mampu melakukan tugas ini. Terusan Suez selesai pada tahun 1869 dan
Terusan Panama pada tahun 1903. Raja-Raja telah duduk diatas tahta
negara-negara yang disebutkan dalam waktu Kalyuga. Hanya Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad dari Qadian saja yang lahir di zaman ini, menyatakana diri sebagai wujud
kembalinya Krishna.
Kemajuan Jamaah Almasih Akhir Zaman
Mengenai Jamaahnya Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad
bersabda:
“Dengarlah wahai orang-orang, ini adalah
nubuatan dari Dia yang telah menciptakan langit dan bumi. Dia akan menyebarkan
jemaat-Nya ini ke setiap penjuru negeri dan akan membuatnya unggul atas
semuanya, melalui nalar dan argumentasi. Hari-hari itu akan datang, dan sungguh
itu telah dekat, saat jemaat ini akan menjadi satu-satunya agama yang akan
kemuliaan. Tuhan akan menganugerahkan berkat yang luar biasa pada agama dan
Jemaat ini. Dia akan menggagalkan setiap orang yang berusaha untuk
menghancurkannya. Keunggulan ini akan berlangsung sampai hari penghakiman.
Ingatlah bahwa tidak akan ada yang turun
dari langit. Semua lawan-lawan kami yang masih hidup hari ini pada akhirnya
akan mati dan tidak akan pernah ada yang melihat Yesus putera Maryam turun dari
langit. Begitu juga, generasi mereka berikutnya pun akan berlalu dan tidak ada
diantara mereka yang akan melihat pemandangan itu. Kemudian generasi berikutnya
setelah itu akan berlalu tanpa melihat Putera Maryam turun dari langit.
Kemudian Allah akan membuat mereka gelisah bahwa meskipun masa keunggulan salib
telah berlalu, dan dunia telah mengalami perubahan besar, namun Putera Maryam
tidak akan turun dari langit. Kemudian orang-orang bijak sekonyong-konyong akan
mencampakkan keyakinan ini. Abad ketiga setelah saat ini belum lagi akan
berakhir tatkala mereka yang memegang keyakinan ini, baik Muslim maupun
Kristen, akan kehilangan semua harapan dan akan mencampakkan pemikiran ini
dengan rasa jijik. Kemudian nanti hanya akan ada satu agama yang akan menang di
dunia ini dan memiliki satu pemimpin. Aku datang hanya untuk menabur benih,
yang telah disemaikan melalui tanganku. Sekarang ia akan bertunas dan
tumbuh berkembang dan tidak ada yang dapat menghalangi pertumbuhannya.”
Penerjemah: Khaeruddin Ahmad Jusmansyah
Editor :
Abdul Mukhlis
Sumber
: www.alislam.org / http://ahmadiyah.id/imam-mahdi-dan-masih-mauud/genapnya-nubuatan-kedatangan-almasih-juru-selamat
0 komentar:
Posting Komentar